![]() |
Oleh: Irvan Simanjuntak |
300 Pemuda
dikumpulkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dari seluruh
kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Riau
untuk mengikuti kegiatan Kapal Pemuda Kepri 2017. Program ini dinilai sangatlah
penting. Salah satunya mengenalkan betapa besarnya potensi kelautan yang
dimiliki Indonesia dan Perairan Kepulauan Riau secara Kusus. Disisi lain,
dengan berkumpulnya 300 pemuda ini Aku tidak bisa membayangkan betapa besarnya
kekuatan yang dimiliki 300 pemuda jika disatukan. Jika kembali ke masa lalu,
kita masi mengingat seseorang pejuang negeri ini yang lantang berkata “berikan
aku 10 pemuda niscaya akan ku goncang dunia ini”. Bayangkan betapa besarnya
potensi kekuatan 300 orang pemuda. Luar biasa bukan? Disisi lain, “semboyan
Bineka Tunggal Ika” pada masa kepemimpinan Patih gaja mada masih hidup sampai
sekarang. Sebutan itu sangat tepat karena 300 pemuda dipanggil dari berbagai
jenis kalangan.
Dari sinilah coretan kecil ini bermula...! Aku bukan
penulis handal dan bukan pendongeng,
hanya saja menginginkan tulisan tangan
kecil ini dibaca oleh semua orang. Kenapa demikian? Bagi saya ini merupakan
sejarah baru yang akan kuceritakan kelak ke generasi setelah aku. Ini pengalam
pertama, ketika kaki berpijak di atas kapal Perang KRI Teluk Ende 517 aku
merasakan masa lalu yang begitu kelam. Aku merasakan kehadiran Para pendahuluku
saat menunggangi kapal ini untuk berperang mempertahankan negeri ini dari
segala ancamannya. Dan hari ini hari pelaksanaan kegiatan “Kapal Pemuda Kepri
2017” tepatnya tanggal 17-21 Mei, kapal perang KRI Teluk Ende 517 ditunggangi
300 pemuda Kepri. Mudah-mudahan pada saat itu telinga saya tidak salah
mendengar ketika 300 pemuda ini berkumpul di kapal KRI dan berteriak “NKRI itu
harga mati”. Jujur... ketika itu air mata ku menetes tanpa kusadari. Hal
pertama yang aku pastikan, Semoga itu bukan sebuah kebohongan yang membohongi
diri sendiri 300 pemuda yang menyerukan “Pemuda Maju, kita adalah indonesia dan
NKRI itu harga mati” yang kesannya hanyalah omongang semata. Tetapi kupastikan
300 pemuda ini adalah pemuda-pemudi yang berkomitmen.
Pada
tanggal 17 Mei, sebut saja itu hari pertama dalam kegiatan ini. Terlihat wajah
ketidaksabaran seluruh peserta untuk segera berangkat dan memulai acara. Dalam
upacara pelepasan peserta KPK banyak pesan-kesan yang bisa dipetik. Pada saat
itu Gubernur Kepri melanturkan betapa besar harapannya kegiatan ini berlangsung
sukses dan berhasil menciptakan pemuda-pemudi yang bisa menjadi garda terdepan
dalam memajukan Indonesia dan Kepulauan Riau secara kusus. Pimpinan Provinsi
Kepri tidak tanggung-tanggung manuruh harapan besarnya atas terlaksananya
kegiatan Kapal Pemuda Kepri yang akan membawa 300 pemuda untuk mengenalkan
kemaritiman serta potensi dan luas daerah Kepri. Akhirnya lambaian tangan yang penuh
semangat dari Gubernur dan seluruh rombongan secara resmi melepaskan 300 pemuda
untuk berlayar.
Jam berlalu
begitu cepat, sepanjang malam mulai terlukis kenangan-kenangan, sebut sata
malam pertama malam yang mempertemukan 300 pemuda untuk saling mengenal satu
sama lain. tidak terasa malam pertama telah berlalu. 300 pemuda yang sudah
dibekali taat peraturan dan disiplin langsung bergegas bersiap diri untuk
berlabuh di Pulau Tarempa Kab. Anambas. Jauh hari sebelumnya nama pulau ini
tidak asing lagi, tapi tidak bagi sebagian peserta termasuk aku. Kegiatan KPK
Kepri untuk yang pertama kalinya menhantar ku langsung ke pulau ini. Rasa pilu
dan dan rasa bangga terlihat diraut wajah 300 pemuda ketika disambut dengan
sangat meriah. Keramahan pemerintah dan masyarakat setempat dalam menyambut
rombongan KPK Kepri menunjukkan bahwa Pulau Tarempa bukanlah Pulau yang kecil.
Bersama-sama dengan tulisan ini aku ingin memperkenalkannya ke seluruh Dunia
bahwa di Pulau ini merupakan surganya keindahan yang layak untuk di kunjungi
bukan dikucilkan. SDM dan SDA pulau Anambas sangat berpotensi untuk
perkembangan kemaritiman Kepri. Sangat disayangkan jika pulau ini disebut-sebut
dengan pulau tertinggal dan sangat disesalkan jika pemerintah provinsi Kepri
tidak bekerja secara maksimal, bahu membahu membangun daerah ini, sampai-sampai
pimpinan KRI Teluk Ende 517 menginginkan karirnya sebagai prajurit berakhir di
pulau ini dan menghabiskan masa tuanya. singkat cerita, sebelum melanjutkan
perjalanan Rombongan KPK mengadakan aksi sosial, seperti membagikan peralatan
sekolah dan peralatan olah raga dan yang lainnya. Bahkan setelah selesai
melaksanakan seminar wawasan 4 pilar kebangsaan, 300 pemuda dengan semangat
bergotong royong. (sebenarnya masih
panjang kenangan dipulau ini sob... jika ingin ku ceritakan semuanya ada
baiknya kita bercerita sambil makan mie tarempa di kedai aja).
Waktu
semakin habis, Siang malam berlalu saat musik-musik hip-hop dalam acara ramah
tamah bupati telah usai kami kembali berpisah untuk melanjutkan perjalanan,
lambaian tangan kami bukan untuk perpisahan selamanya tetapi hanya untuk
sementara. Karena mimpi 300 pemuda telah menyelimuti pulau ini. Aku yakin suatu
saat nanti mimpi-mimpi itu akan menjadi kenyataan dan membawa pulau ini
kepuncak kejayaannya.
Kapal terus
bergerak. Ternyata kami masi ada kegiatan yang ditungu-tungu, mungkin kegiatan
ini yang pertama kali di indonesia. Kegiatan itu adalah Upacara Kebangkitan
Nasional pertama kalinya dilaksanakan di Kapal Perang yang sedang berlayar di
tengah lautan. Sembari menunggu waktunya tiba, kami disuguhi kemewahan sebuah
pulau terluar. Namanya pulau Bawah, pulau ini masi dibawah kordinator Kabupaten
Anambas. Dulu oang bilang itu bukan milik Indonesia, itu dulu sekali karena
pulau ini akan selamanya milik Indonesia, itu tekad kami diatas kapal KRI 517.
sekarang pulau ini menjadi sorotan dunia karena objek wisata dan keindahannya
sangat menarik perhatian. Tentunya akan menyesal kalu seumur-umur tidak melirik
pulau ini. Tidak lama kami meninggalkan pulau bawah terus menuju laut Natuna,
senja terbenam dan akhirnya pagi tiba, hari itu adalah Hari kebangkitan
Nasional dan dengan semangat 300 Pemuda beserta seluruh Rombongan Kapal KRI
Teluk Ende 517 yang dipimpin langsung oleh KADISPORA KEPRI. Upacara berlansung
hikmat, Kapal berlayar dengan lancar, mimpi-mimpi pemuda pun semakin berjaya.
Masih
banyak kisah-kisa yang terlewat tetapi biarlah itu menjadi kenangan yang akan
ku ceretiakan pada kalian semua saat kita bersantai di pinggiran gedung-gongong
Tanjungpinang saat menikmati senja. Dan mimpi-mimpi serta kenangan sepanjang
perjalanan kami di atas Kapal KRI Teluk Ende 517 akan abadi dalam buku
kenangan. Dengan terlaksananya kegatan ini, semoga 300 pemuda yang menunggangi
Kapal ini selalu berpegang teguh pada komitmennya sebagai pemuda yang maju, pemuda
yang bersatu dan pemuda yang memperjuangkan mimpi-mimpinya atas Indonesia. Di
antara bendera mera putih dan pancasila beserta panji-panji pemuda yang
berkibra dari Sabang sampai Merauke ku ucapkan salam kejayaan. Di laut Kita
Berlayar – di laut kita belajar – kembali ke laut kita jaya. Jalesveva
Jayamahe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar