![]() |
Oleh
Ojak Simamora
Mahasiswa STISIPOL
Kabid. Eksternal
GMKI cabang Tanjungpinang |
Banyak
masalah birokrasi pemerintahan yang menjadi isu publik dewasa ini, diantaranya
meliputi: tingginya penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan; rendahnya
kinerja sumberdaya aparatur: belum memadainya sistem organisasi dan
ketatalaksanaan manajemen pemerintahan. Pelayanan terhadap masyarakat belum
berjalan secara merata. Angaran negara,
dihimpun dari kekayaan negara yang dimiliki oleh rakyat Indonesia,selain dari
itu juga berasal dari pajak yang dipungut oleh pemerintah dari rakyat. Anggaran
tersebut diadakan dengan tujuan untuk pembagunan Indonesia dan untuk
kesejahteraan rakyat Indonesia. Fakta yang terjadi saat ini, APBN habis sebagian
besar untuk membiayai hidup para birokrat, sedangkan kinerja mereka jauh dari
harapan masyarakat. Sudah kebiasaan juga korupsi
terjadi pada tiga aktifitas utama birokrasi, yaitu bidang pelayanan
administrasi, pelaksanaan proyek pembangunan dan bidang penegakan hukum.
Dengan
perubahan birokrasi atau yang sering kita dengar reformasi birokrasi maka
terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan
yang profesional, transfaran, partisipatif, akuntable, integritas pengabdian dalam mengemban misi perjuangan bangsa, dan juga terwujudnya cita-cita bangsa.Birokrat tidak lagi mengutamakan pribadinya daripada masyarakat akan tetapi akan sebaliknya. Untuk mewujudkan perubahan tersebut maka diwajibkan kepada birokrat segera memperbaiki karakter masing-masing. “Hati-hati dengan fikiranmu, karena fikiranmu menjadi perbuatanmu, jagalah perbuatanmu karna perbuatanmu akan menjadi kebiasaanmu, perbaikilah kebiasaanmu karna kebiasaanmu akan menentukan nasibmu” Karakter birokrat sangat mempengaruhi baik buruknya pemerintahn dalam negara. Banyak strategi untuk membangun birokrasi di Indonesia seperti: menata kembali visi-misi, sasaran, program, bertanggungjawab, terbuka, agenda kebijakan. Strategi seperti ini akan mendorong reformasi birokrasi ditambah lagi karakter-karakter birokrat yang semakin baik. Tidak terlepas dari itu birokrat juga membutuhkan perhatian dari atasan (leader),karena perhatian sangat mendorong sumber daya manusia yang menjalankan tugas, baik dalam pemerintah swasta maupun negeri. Oleh karena itu para birokrat yang kita banggakan akan semakin profesional dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
yang profesional, transfaran, partisipatif, akuntable, integritas pengabdian dalam mengemban misi perjuangan bangsa, dan juga terwujudnya cita-cita bangsa.Birokrat tidak lagi mengutamakan pribadinya daripada masyarakat akan tetapi akan sebaliknya. Untuk mewujudkan perubahan tersebut maka diwajibkan kepada birokrat segera memperbaiki karakter masing-masing. “Hati-hati dengan fikiranmu, karena fikiranmu menjadi perbuatanmu, jagalah perbuatanmu karna perbuatanmu akan menjadi kebiasaanmu, perbaikilah kebiasaanmu karna kebiasaanmu akan menentukan nasibmu” Karakter birokrat sangat mempengaruhi baik buruknya pemerintahn dalam negara. Banyak strategi untuk membangun birokrasi di Indonesia seperti: menata kembali visi-misi, sasaran, program, bertanggungjawab, terbuka, agenda kebijakan. Strategi seperti ini akan mendorong reformasi birokrasi ditambah lagi karakter-karakter birokrat yang semakin baik. Tidak terlepas dari itu birokrat juga membutuhkan perhatian dari atasan (leader),karena perhatian sangat mendorong sumber daya manusia yang menjalankan tugas, baik dalam pemerintah swasta maupun negeri. Oleh karena itu para birokrat yang kita banggakan akan semakin profesional dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
Anggapan masyarakat terhadap
birokrasi selama ini sama dengan pemerintah, pemerintah lebih berpihak kepada
penguasa dan kepentingan-kepentingan politis padahal birokrasi adalah alat
negara yang memiliki ruang dan peraturan sendiri yang seharusnya lebih berpihak
lebih memperhatikan dan lebih melayani masyarakat daripada pejabat-pejabat
lainnya. Perangkat yang paling penting dalam birokrasi adalah birokrat. Birokratlah yang
menjalankan birokrasi sepenuhnya,maka sehubungan dengan itu dibutuhkan juga
pola pikir yang lebih luas dari seluruh birokrat yang berada di zona birokrasi.
Pada saat perekrutan birokrat pemerintah perlu mengadakan tes calon-calon
birokrat dan melepaskan kebiasaan nepotisme di negara kita, sudah saatnya hidup
profesional, birokrat yang profesionallah yang dapat membawa negara kita ke
area perubahan yang semakin berkembang. Diketahui bahwa cukup banyak anggaran
negara yang dialokasikan kepada birokrat, sementara tugas-tugasnya belum begitu
transfaran dan pelayanannya belum memuaskan masyarakat. Banyak juga masyarakat
yang berminat menjadi birokrat, Kenapa ?,Kita sudah dapat memberi jawaban dalam
hati, yang jelas salah satu jawabannya mengatakan “ masa depan terjamin”
kerjanya ga capek dibandingkan dengan profesi yang lain. Kejar-kejaran untuk
menduduki jabatan birokrat sangat menghambat pembangunan dan ekonomi di
Indonesia, Banyak masyarakat memberi sesuatu yang berharga kepada seseorang
yang diyakini dapat memeri kesempatan untuk menduduki jabatan birokrat. Untuk
apa birokrat banyak-banyak kalau ekonomi indonesia tidak berkembang ?, Dengan pertanyaan seperti ini semoga dapat
memotivasi orang yang terlalu berminat menduduki jabatan birokrat,terkecuali
orang yang memang berpotensi dibidang itu, bukan karna sanak saudara atau karna
perilaku nepotisme dapat menjabat
birokrat. Lebih baik kita beralih keprofesi yang lain(wirausaha).
Bagi
birokrat yang sudah terlanjur masuk dizona birokrasi dipaksa untuk memperbaiki
karakter dan bakat masing-masing agar
dapat membangun birokrasi ke area perubahan yang lebih baik. Untuk membangun karakter dan bakat para birokrat yang lebih
luas, maka pemerintah perlu merencanakan dan menetapkan strategi seperti “pengembangan
karakter dan bakat birokrat”.Agar dapat menuju ke pengembangan tersebut dapat dilakukan melalui pengiriman para
pegawai keberbagai perguruan tinggi, untuk mengikuti pelatihan pegawai,
berdasarkan kebutuhan kealian (skill need
training), mengikuti seminar yang dihadiri dari berbagai nara sumber yang
profesional karena sangat berguna bagi pengembangan karakter dan bakat
birokrat. Kegiatan seperti ini perlu
di programkan agar dapat memperbaiki seluruh jajaran birokrat. “Biar sedikit
birokrat asalkan berpotensi dan berkarakter yang baik”. Hal yang lain juga bisa
melalui bantuan biaya pendidikan kepada birokrat. Bantuan biaya sangat
menunjang perkembangan birokrat, karena dapat mendorong para birokrat untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Untuk dapat membangun birokrasi yang lebih
maju maka tidak terlepas dari perbaikan-perbaikan dari birokrat. Strategi
seperti ini sangat mudah diterapkan di kehidupan birokrasi, kita yakin
pejabat-pejabat birokrasi Indonesia adalah pejabat yang tidak cepat merasa puas dan pejabat yang
sungguh-sungguh memberi pelayan terhadap masyarakat. Telah tiba saatnya
mengubah birokrasi ke posisi yang lebih berpihak dan melayani masyarakat.
Kemampuan
inovasi birokrat menyediakan potensi bagi munculnya inovasi yang efektif.
Dengan demikian, bagi birokrasi pemerintah kemampuan inovasi dari masing-masing
lembaga pemerintah lah yang sesungguhnya sangat berperan dalam penciptaan
kreatifitas dan inovasi yang berujung pada peningkatan kinerja birokrasi
pemerintah. Kemampuan inovasi birokrasi pemerintah dimaknai sebagai kemampuan
birokrasi pemerintah untuk mentransformasikan secara berkelanjutan pengetahuan
dan gagasan ke dalam berbagai bentuk pelayanan, proses, dan sistem yang baru,
bagi keuntungan lembaga dan stakeholder.
Beranjak dari pemahaman ini, maka kemampuan inovasi birokrasi pemerintah
bukanlah konsep yang berdiri sendiri, tetapi ia berkaitan dengan berbagai aspek
manajemen, kepemimpinan, dan aspek teknis seperti alokasi sumberdaya stratejik,
pemahaman kepentingan stakeholders,
dan lain-lain. Banyaknya faktor yang mempengaruhi kemampuan inovasi birokrasi
pemerintah, berakibat kemampuan setiap lembaga pemerintah untuk melakukan
inovasi berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, faktor-faktor
tersebut sangat penting untuk dikenali, terutama untuk membangun strategi yang
memadai bagi peningkatan kemampuan inovasi suatu lembaga pemerintah. Hanya
saja, pengenalan terhadap faktor-faktor tersebut, bukan pekerjaan yang mudah.
Bahkan, pada lembaga-lembaga yang sudah berhasil melakukan inovasi sekalipun,
hanya sedikit yang memahami faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya inovasi, kesulitan
yang juga dialami oleh birokrasi pemerintah di Indonesia.
Harapan
masyarakat kepada seluruh jajaran birokrasi dapat seutuhnya memediasi seluruh
kepentingan masyarakat sipil dengan kepentingan negara, Jika
birokrasi buruk, upaya pembangunan akan dipastikan mengalami banyak hambatan.
Sebaliknya, jika birokrasi bekerja secara baik, maka program-program
pembangunan akan berjalan lebih lancar. Pada tataran ini, birokrasi menjadi salah satu prasyarat
penting keberhasilan pembangunan negara Indonesia.
Untuk pemerintah-pemerintah yang berwenang dalam penerimaan birokrat diharapkan
juga agar lebih bijaksana dalam merekrut birokrat. Kita yakin Indonesia akan menjadi negara yang besar yang
tidak terpengaruh oleh negara-negara luar(dari sisi negatif), akan tetapi
Negara Indonesia menjadi Negara yang sangat berpengaruh (dari sisi positif)
bagi negara-negara luar.(ojs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar