Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian...

Rabu, 26 Februari 2014

KAMUS PERGERAKAN




1.



Pendidikan



:




Suatu bentuk hidup bersama, belajar bersama, pemasukan manusia muda ke dalam alam nilai- nilai. Perbuatan yang mengubah sikap dan budaya seseorang atau organisasi. Pemanusiaan manusia muda
2.
Kader
:
Orang yang diharapkan memegang pekerjaan penting dalam organisasi. Bekerja dengan penuh semangat dalam melaksanakan tugas- tugas organisasi. Kelompok orang-orang terlatih
3.
Pendidikan Kader
:
Usaha sadar dan terencana sebagai proses pengubahan sikap dan budaya seseorang atau organisasi. Sehingga menghasilkan kelompok orang- orang terlatih yang dengan penuh semangat bekerja dan terlibat proaktif dalam mencapai visi ( tujuan ) bersama.
4.
Pengkaderan
:
Proses, cara, perbuatan mendidik, atau membentuk seseorang menjadi kader
5.
Pemimpin
:
Pribadi yang dengan berani dan rendah hati menjadi teladan bagaimana kepemimpinan merupakan sebuah pilihan dan bukan sebuah posisi. Orang yang memiliki kesadaran diri yang tinggi ( memahami kepribadian, kekuatan,
kelemahan, nilai- nilai, pandangan hidup, tujuan hidup ) dan memilih untuk melibatkan diri dalam perjuangan untuk perubahan mendasar bangsa secara tuntas berdasarkan visi hidup . Juga orang yang punya kesadaran organisasi, kesadaran sosial, kesadaran kebangsaan yang tumbuh sehat dalam dirinya dan menginspirasi banyak orang. Seorang yang disiplin, berintegritas dan memiliki kemantapan watak yang bersumber kepada iman dan kepercayaan yang kuat. Seorang panutan, perintis, penyelaras dan pemberdaya di organisasi/lingkungannya.
6.
Watak
:
Sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat. Berwatak berarti berkepribadian; bertingkah laku; mempunyai watak.
7.
Nilai- nilai
:
Sifat- sifat universal yang baik, berguna. Membangkitkan kehendak dan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Misalnya nilai- nilai kejujuran, rendah hati, hormat
8.
Rasional
:
Menurut pikiran dan timbangan yang logis; menurut pikiran yang sehat ; cocok dengan akal. Kerasionalan berarti pendapat yang berdasarkan pemikiran yang bersistem dan logis.
Kesadaran : Keinsyafan; keadaan mengertI
9.
Kesadaran Diri
:
Kesadaran seseorang bahwa ia sendiri berbeda dengan yang lain di sekitarnya. Dalam hal ini mencakup kesadaran akan kekuatan, kelemahan, nilai- nilai, pandangan hidup dan tujuan hidup. Yang disadari secara intelektual (pikiran) dan membuat diri berkehendak yang kuat atau berkomitmen untuk berubah atau melakukan sesuatu bagi dunia. Sehingga hidupnya berguna bagi orang lain.
10.
Integritas
:
Keterpaduan, kebulatan; keutuhan; jujur dan dapat dipercaya. Keterpaduan antara apa yang dikatakan dengan yang dilakukan.
11.
Intelek
:
Daya atau proses pikiran yang lebih tinggi yang berkenaan dengan pengetahuan; daya akal budi; kecerdasan berpikir; terpelajar; cendikia.
12.
Inteligen
:
Mempunyai atau menunjukkan tingkat kecerdasan yang tinggi; berpikiran tajam; cerdas; berakal
13.
Jujur
:
Lurus hati, tidak curang; tulus; ikhlas. Kejujuran berarti ketulusan (hati); kelurusan (hati).
14.
Visi
:
Keadaan di masa depan. Perubahan yang terjadi dengan kehadiran diri atau organisasi. Visi juga berarti dengan mata batin melihat kemungkinan yang terdapat di dalam diri atau organisasi dalam hal- hal yang pantas diperjuangkan. Visi dihasilkan ketika pikiran kita menghubungkan kebutuhan, potensi dan kemungkinan.
15.
Disiplin
:
Ketaatan (kepatuhan) pada sesuatu yang telah disepakati, diingini, dicita – citakan. Membayar harga yang harus dibayar untuk mewujudkan visi (tujuan). Disiplin akan muncul bila visi bertemu dengan komitmen. Kebalikan dari disiplin dan komitmen yang membuat kita rela untuk berkorban adalah sikap mendahulukan keinginan sesaat (indulgence), yaitu mengorbankan hal- hal penting dalam kehidupan, hanya demi kenikmatan sesaat. Ciri – cirinya sebagai bentuk ekspresi diri biasanya : terlibat penuh, konstan, ulet, konsisten, tegas, disiplin diri, berinisiatif, fokus, bersedia berkorban.
16.
Gairah
:
Api, hasrat, dan kekuatan yang tumbuh dari keyakinan, serta dorongan yang mempertahankan disiplin untuk berjuang menggapai visi. Gairah itu muncul kalau kita menemukan dan memanfaatkan “panggilan jiwa “ kita untuk menggapai tujuan yang luhur atau besar. Gairah muncul bila kebutuhan bertemu dengan bakat unik diri. Bentuk ekspresi dari seorang yang punya gairah biasanya optimis, penuh harapan, berani, tegas/menguatkan, memotivasi, menantang, berpengaruh, berorientasi pada orang, empatik, sinergis , inklusif.
17.
Nurani
:
Kesadaran moral mengenai apa yang baik dan buruk, dan dorongan untuk menggapai makna dan memberi sumbangan nyata. Nurani adalah kekuatan yang mengarahkan kita dalam menggapai visi, mendayagunakan disiplin dan gairah hidup. Ciri- ciri dalam ekspresi diri biasanya : antusias, intuitif, bertanggungjawab, bajik, integritas, bijak, adil, pelayan, rendah hati, penuh greget karena terinspirasi, penuh bela rasa, hormat, etis, berkelimpahan, berorientasi pada tujuan mulia.
18.
Pengenalan Diri
:
Proses mengenal diri berdasarkan analisis sejarah diri, psikologis. Mengenal kepribadian, bakat, kekuatan, kelemahan, nilai- nilai, pandangan hidup, visi (tujuan hidup) pribadi di tengah situasi sosial ekonomi dan politik bangsa. Menjadikan diri sendiri menjadi objek penelitian. Menelisik diri secara subjektif ( kebenaran yang diyakini secara personal dengan panduan hati nurani yang bersumber pada nilai- nilai universal)
19.
Relaksasi
:
Salah satu metode pengenalan diri. Melakukan upaya reflektif untuk masuk ke wilayah kesadaran dan alam bawah sadar. Mencapai suasana reflektif dengan relaks. Seperti berjalan (cross country)
20.
Cross Country
:
Berjalan menyusuri alam ( hutan, sungai ). Berjalan dengan tenang mencapai gelombang otak alfa, wilayah alam bawah sadar. Kondisi setengah sadar. Melakukan refleksi diri dengan berjalan santai
22. Kemiskinan : Keadaan miskin. Serba kekurangan. Tak mendapatkan kebutuhan makan, pakaian, tinggal, pendidikan dan kesehatan yang layak. Orang- orang papa (sangat miskin), mereka miskin bukan karena kurang kerja keras, tetapi sistem ekonomi politik yang dibangun pemerintah tidak berpihak kepada mereka.
21.
Analisa Sosial
:
Menganalisis situasi sosial dengan metode analisa sosial yang kritis
22.
Perencanaan Strategis
:
Merencanakan sesuatu yang berdampak luas dan berjangka panjang. Berdasarkan analisa kondisi eksternal yang tepat dan analisa internal yang jujur melihat potensi organisasi, sehingga mampu memposisikan dan mengelola isu spesifik menjadi aktivitas strategis organisasi yang berpengaruh besar
23.
Bincang Kehidupan
:
Melakukan bincang- bincang informal. Berbincang- bincang ringan sambil menanamkan nilai- nilai, motivasi dan makna kehidupan. Aktivitas tersebut juga di dukung oleh kreasi dan ekspresi diri peserta dalam bercanda, bernyanyi, puisi dll. Upaya mengasah jiwa dan keasyikan berkomunitas
24.
Analisa Situasi Nasional
:
Menganalisis situasi bangsa yang kritis, yang sudah tidak merdeka lagi. Dan menanamkan ke peserta untuk segera bertindak, sekecil apapun
25.
Ut Omnes Unum Sint
:
PA Ut Omnes Unum Sint dilakukan untuk mendalami dan meresapkan makna kebersamaan, berkomunitas. Sehingga setiap orang menyadari pentingnya kebersamaan dalam berjuang dan bergerak bagi perubahan organisasi maupun bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post