Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian...

Rabu, 21 Juni 2017

300 Pemuda Kepri Merajut Mimpi di Atas Kapal Perang KRI Teluk Ende 517

Oleh: Irvan Simanjuntak
300 Pemuda dikumpulkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dari seluruh kabupaten/kota Provinsi  Kepulauan Riau untuk mengikuti kegiatan Kapal Pemuda Kepri 2017. Program ini dinilai sangatlah penting. Salah satunya mengenalkan betapa besarnya potensi kelautan yang dimiliki Indonesia dan Perairan Kepulauan Riau secara Kusus. Disisi lain, dengan berkumpulnya 300 pemuda ini Aku tidak bisa membayangkan betapa besarnya kekuatan yang dimiliki 300 pemuda jika disatukan. Jika kembali ke masa lalu, kita masi mengingat seseorang pejuang negeri ini yang lantang berkata “berikan aku 10 pemuda niscaya akan ku goncang dunia ini”. Bayangkan betapa besarnya potensi kekuatan 300 orang pemuda. Luar biasa bukan? Disisi lain, “semboyan Bineka Tunggal Ika” pada masa kepemimpinan Patih gaja mada masih hidup sampai sekarang. Sebutan itu sangat tepat karena 300 pemuda dipanggil dari berbagai jenis kalangan.  
Dari sinilah coretan kecil ini bermula...! Aku bukan penulis handal dan bukan pendongeng,
hanya saja menginginkan tulisan tangan kecil ini dibaca oleh semua orang. Kenapa demikian? Bagi saya ini merupakan sejarah baru yang akan kuceritakan kelak ke generasi setelah aku. Ini pengalam pertama, ketika kaki berpijak di atas kapal Perang KRI Teluk Ende 517 aku merasakan masa lalu yang begitu kelam. Aku merasakan kehadiran Para pendahuluku saat menunggangi kapal ini untuk berperang mempertahankan negeri ini dari segala ancamannya. Dan hari ini hari pelaksanaan kegiatan “Kapal Pemuda Kepri 2017” tepatnya tanggal 17-21 Mei, kapal perang KRI Teluk Ende 517 ditunggangi 300 pemuda Kepri. Mudah-mudahan pada saat itu telinga saya tidak salah mendengar ketika 300 pemuda ini berkumpul di kapal KRI dan berteriak “NKRI itu harga mati”. Jujur... ketika itu air mata ku menetes tanpa kusadari. Hal pertama yang aku pastikan, Semoga itu bukan sebuah kebohongan yang membohongi diri sendiri 300 pemuda yang menyerukan “Pemuda Maju, kita adalah indonesia dan NKRI itu harga mati” yang kesannya hanyalah omongang semata. Tetapi kupastikan 300 pemuda ini adalah pemuda-pemudi yang berkomitmen.
Pada tanggal 17 Mei, sebut saja itu hari pertama dalam kegiatan ini. Terlihat wajah ketidaksabaran seluruh peserta untuk segera berangkat dan memulai acara. Dalam upacara pelepasan peserta KPK banyak pesan-kesan yang bisa dipetik. Pada saat itu Gubernur Kepri melanturkan betapa besar harapannya kegiatan ini berlangsung sukses dan berhasil menciptakan pemuda-pemudi yang bisa menjadi garda terdepan dalam memajukan Indonesia dan Kepulauan Riau secara kusus. Pimpinan Provinsi Kepri tidak tanggung-tanggung manuruh harapan besarnya atas terlaksananya kegiatan Kapal Pemuda Kepri yang akan membawa 300 pemuda untuk mengenalkan kemaritiman serta potensi dan luas daerah Kepri. Akhirnya lambaian tangan yang penuh semangat dari Gubernur dan seluruh rombongan secara resmi melepaskan 300 pemuda untuk berlayar.
Jam berlalu begitu cepat, sepanjang malam mulai terlukis kenangan-kenangan, sebut sata malam pertama malam yang mempertemukan 300 pemuda untuk saling mengenal satu sama lain. tidak terasa malam pertama telah berlalu. 300 pemuda yang sudah dibekali taat peraturan dan disiplin langsung bergegas bersiap diri untuk berlabuh di Pulau Tarempa Kab. Anambas. Jauh hari sebelumnya nama pulau ini tidak asing lagi, tapi tidak bagi sebagian peserta termasuk aku. Kegiatan KPK Kepri untuk yang pertama kalinya menhantar ku langsung ke pulau ini. Rasa pilu dan dan rasa bangga terlihat diraut wajah 300 pemuda ketika disambut dengan sangat meriah. Keramahan pemerintah dan masyarakat setempat dalam menyambut rombongan KPK Kepri menunjukkan bahwa Pulau Tarempa bukanlah Pulau yang kecil. Bersama-sama dengan tulisan ini aku ingin memperkenalkannya ke seluruh Dunia bahwa di Pulau ini merupakan surganya keindahan yang layak untuk di kunjungi bukan dikucilkan. SDM dan SDA pulau Anambas sangat berpotensi untuk perkembangan kemaritiman Kepri. Sangat disayangkan jika pulau ini disebut-sebut dengan pulau tertinggal dan sangat disesalkan jika pemerintah provinsi Kepri tidak bekerja secara maksimal, bahu membahu membangun daerah ini, sampai-sampai pimpinan KRI Teluk Ende 517 menginginkan karirnya sebagai prajurit berakhir di pulau ini dan menghabiskan masa tuanya. singkat cerita, sebelum melanjutkan perjalanan Rombongan KPK mengadakan aksi sosial, seperti membagikan peralatan sekolah dan peralatan olah raga dan yang lainnya. Bahkan setelah selesai melaksanakan seminar wawasan 4 pilar kebangsaan, 300 pemuda dengan semangat bergotong royong.  (sebenarnya masih panjang kenangan dipulau ini sob... jika ingin ku ceritakan semuanya ada baiknya kita bercerita sambil makan mie tarempa di kedai aja).
Waktu semakin habis, Siang malam berlalu saat musik-musik hip-hop dalam acara ramah tamah bupati telah usai kami kembali berpisah untuk melanjutkan perjalanan, lambaian tangan kami bukan untuk perpisahan selamanya tetapi hanya untuk sementara. Karena mimpi 300 pemuda telah menyelimuti pulau ini. Aku yakin suatu saat nanti mimpi-mimpi itu akan menjadi kenyataan dan membawa pulau ini kepuncak kejayaannya.  
Kapal terus bergerak. Ternyata kami masi ada kegiatan yang ditungu-tungu, mungkin kegiatan ini yang pertama kali di indonesia. Kegiatan itu adalah Upacara Kebangkitan Nasional pertama kalinya dilaksanakan di Kapal Perang yang sedang berlayar di tengah lautan. Sembari menunggu waktunya tiba, kami disuguhi kemewahan sebuah pulau terluar. Namanya pulau Bawah, pulau ini masi dibawah kordinator Kabupaten Anambas. Dulu oang bilang itu bukan milik Indonesia, itu dulu sekali karena pulau ini akan selamanya milik Indonesia, itu tekad kami diatas kapal KRI 517. sekarang pulau ini menjadi sorotan dunia karena objek wisata dan keindahannya sangat menarik perhatian. Tentunya akan menyesal kalu seumur-umur tidak melirik pulau ini. Tidak lama kami meninggalkan pulau bawah terus menuju laut Natuna, senja terbenam dan akhirnya pagi tiba, hari itu adalah Hari kebangkitan Nasional dan dengan semangat 300 Pemuda beserta seluruh Rombongan Kapal KRI Teluk Ende 517 yang dipimpin langsung oleh KADISPORA KEPRI. Upacara berlansung hikmat, Kapal berlayar dengan lancar, mimpi-mimpi pemuda pun semakin berjaya.

Masih banyak kisah-kisa yang terlewat tetapi biarlah itu menjadi kenangan yang akan ku ceretiakan pada kalian semua saat kita bersantai di pinggiran gedung-gongong Tanjungpinang saat menikmati senja. Dan mimpi-mimpi serta kenangan sepanjang perjalanan kami di atas Kapal KRI Teluk Ende 517 akan abadi dalam buku kenangan. Dengan terlaksananya kegatan ini, semoga 300 pemuda yang menunggangi Kapal ini selalu berpegang teguh pada komitmennya sebagai pemuda yang maju, pemuda yang bersatu dan pemuda yang memperjuangkan mimpi-mimpinya atas Indonesia. Di antara bendera mera putih dan pancasila beserta panji-panji pemuda yang berkibra dari Sabang sampai Merauke ku ucapkan salam kejayaan. Di laut Kita Berlayar – di laut kita belajar – kembali ke laut kita jaya. Jalesveva Jayamahe.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post