Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian...

Senin, 19 Juni 2017

Mengenali Kepri Dari Berbagai Sudut Pandang

Irvan Simanjuntak
post 2015
Tanjungpinang ibukota provinsi Kepulauan riau yang tercatat sebagai provinsi ke-32 di Indonesia Berbatasan langsung dengan Vietnam dan Kamboja di bagian utara; Malaysia, Singapura dan Provinsi Riau di sebelah barat; Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di bagian selatan; serta Malaysia, Brunei, dan Provinsi Kalimantan Barat di sebelah timur, Kepulauan Riau memiliki letak yang strategis dan kekayaan alam yang cukup menggugah perhatian baik nasional maupun internasional. Berdasarkan informasi yang di cantumkan di  media elektornik menyebutkan bahwa kepulauan riau Terdiri dari empat kabupaten dan dua wilayah kota yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, serta Kabupaten Lingga. Secara administratif Kepulauan Riau memiliki 42 Kecamatan dan 256 Kelurahan/Desa yang rata-rata semuanya terdiri dari gugusan kepulauan. Melihat kondisi alam Kepulauan Riau yang 95% daerahnya merupakan lautan, sekarang ini sedikitnya terdapat 2.408 pulau
besar dan kecil dimana sekitar 40% dari pulau tersebut belum memiliki nama dan belum berpenghuni. Dan beberapa pulau di Kepri merupakan pulau bersejarah dimata dunia.
Maka pantas disebut bahwa Kepulauan Riau menjadi satu daerah yang menarik perhatian berbagai investor tingkat nasional maupun internasional. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana caranya memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki masyarakat Kepulauan Riau? Disinilah dibutuhkan perhatian bersar dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan Tokoh-tokoh masyarakat sendiri. Kepri yang bercirikan budaya melayu ini sebenarnya  memiliki potensi-potensi yang sangat luar biasa. Baik dari segi posisi wilayah, pendidikan, ekonomi dan segi kekayaan alam.
Pendidikan
Pembangunan pendidikan bermutu tinggi perlu diprioritaskan, karena salah satu kunci utama potensi berkualitas suatu daerah adalah segi pendidikannya. Maka dalam hal ini sangat dibutuhkan sentuhan tangan-tangan  profesional dalam meningkatkan sector pendidikan Kepulauan riau, Dalam hal ini pihak eksekutif selaku pelaksana dan legislatif selaku pengawas pembangunan harus bekerjasama bahu membahu untuk mewujudkan pembangunan pendidikan yang realistis, terukur, penting serta mengacu dan bersinergi. Seluruh sector pendidikan mulai dari tingkat SD sampai tingkat pendidikan tertingginya sangat membutuhkan vasilitas yang memadai. Vasilitas ini tertuju pada peningkatan kualitas diri para penjajah pendidikan itu sendiri. Setiap pribadi siswa maupun mahasiswa pasti memiliki potensi diri yang berbeda-beda baik dari segi olahraga maupun dibidang sains atau yang lainnya. Potensi berprestasi inilah yang perlu dirawat, ditingkatkan dan diturunkan secara turun temurun.
Tahun 2010 dalam media dalam wadah ISPI Pulau Bintan, Kepri menyebutkan bahwa  Provinsi Kepri memiliki peluang untuk menjadi daerah pengembangan sektor pendidikan. Pasalnya, provinsi ini diuntungkan oleh posisi dan letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan negara jiran Singapura dan Malaysia. Bila pemerintah daerah mampu “menyulap” segala hambatan geografis yang menjadi problem selama ini menjadi suatu tantangan yang hendak dicapai, bukan mustahil Kepri bisa menjadi pilot project bagi pengembangan terdepan di Indonesia pada masa mendatang. Visi Dinas Pensdidikan Provinsi Kepri yakni “mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh pada ilmu pengetahuan dan teknologi, teguh pada iman dan takwa, berjiwa mandiri, kompetitif dan berakhlak mulia” juga bakal akan tercapai. Jadi kata kunci untuk mengelola pendidikan adalah keseriusan. Artinya pengelola dan pelaksana pendidikan di provinsi ini harus memandang pendidikan di daerah ini secara utuh bukan setengah-tengah.
Sector Ekonomi
Berdasarkan informasi yang menyebutkan bahwa tahun 2013, ekonomi Provinsi Kepri tumbuh sebesar 6,13 persen. Angka itu masih berada di atas rata rata pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5,78 persen. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, sektor industri dan perdagangan masih memberikan kontribusi terbesar dalam produk domestik regional bruto (PDRB) yang tercatat mencapai Rp 100, 3 triliun. Sektor industri menyumbang 47,69 % dan sektor perdagangan sebesar 20,08%. sektor industri dan perdagangan juga merupakan penyumbang terbesar, masing-masing sebesar 27,00% dan 28,23%. Untuk sektor perdagangan, ekspor Provinsi Kepri juga terus mengalami peningkatan US$ 16,77 juta, meningkat 102,62 persen dibandingkan dengan ekspor tahun 2009 yang sebesar US$ 8,27 juta, dengan kontribusi sektor industri yang dominan dalam peningkatan ekspor non migas. Pada 2012 lalu, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,82 persen. Begitu juga dengan PDRB tanpa migas, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu sebesar 6,24 persen dari tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,87 persen.
Informasi tersebut sudah mewakilkan betapa dasyatnya evektivitas perekonomian kepulauan riau jika potensi yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi kepulauan riau disebut sebagai garis bibir perdagangan asean dengan lokasi yang strategis yang bertetanggaan langsung dengan beberapa negara maju maka hal itu secara pasti menjadi sebuah asset yang sangat berharga jika dimaksimalkan sebisa mungkin. Walau akhir-akhir ini kerap dikabarkan adanya pemerosotan perekonomian namun itu bukanlah sebuah akhir namun sebuah permulaan. Lagi-lagi instansi terkait diharapkan aktif dalam penanganan perekonomian daerah.
Masih banyak lagi potensi-potensi yang bisa diamati kenyataannya, masih banyak bidang yang tidak kalah penting untuk diperhatikan yang salah satunya dibidang perikanan. Dengan daerah kepri yang 95 % nya adalah lautan maka tidak heran jika kepri terkenal dengan kakayaan akan suber laut. Baik dari segi transfortasi lintas internasional maupun hasil laut itu sendiri merupakan aset yang sangat berharga. Namun bagaimana ke-efektivitasannya bisa dilihat dengan keadaan sekarang ini. Masih banyak yang perlu dibenahi. Dan lagi-lagi instansi pemerintahan lah yang berperan aktif dalam penanganan permasalahan yang ada supaya tidak menghambat laju pendapatan daerah melalui potensi alam yang ada.

Dalam penggalian potensi berprestasi tentunya membutuhkan kerja sama secara utuh dari berbagai pihak. Dan sangat disayangkan apabila pejabat-pejabat yang berkompeten dibidang nya tidak melakukan langkah-langkah yang memicu perubahan yang meningkatkan prestasi daerah. Dan penertiban oknum-oknum yang selalu menggerogoti kepentingan umum diubah jadi kepentingan pribadi perlu dilakukan. Kebanyakan oknum yang haus kekuasaan menjadi penghambat berjalannya perkembangan daerah. Seogianya para penguasa baik pihak pemerintah maupun swasta memprioritaskan kepentingan bersama maka sangatlah muda untuk menciptakan perubahan kearah prestasi dan mengantarkan nama Kepri ke mata dunia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post