Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian...

Rabu, 05 Maret 2014

ANTARA KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEPEMIMPINAN


Oleh
Irvan Simanjuntak
Mahasisiwa STIKOM IGA Tanjungpinang
Departemen Komunikasi 
GMKI Cabang Tanjungpinang
(Di  Terbitkan Di Tanjungpinang Pos)
Berbicara tentang kehidupan sosial dan kepemimpinan sebenarnya memiliki keterikatan yang sangat erat yang mungkin tidak kelihatan secara nyata. Manusia di ciptakan Oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai mahkluk yang sadar dan mahkluk yang bersosial yang memiliki kemampuan untuk berkarya dan semacamnya. Akan tetapi jika kita sama-sama mengamati mungkin yang timbul didalam pemikiran kita bahwa setiap kemampuan yang dimiliki setiap pribadi belum di maksimal, bahkan masi ada kemampuan-kemampuan yang masih tersembunyi di dalam diri setiap individu sebaga mahkluk sosial. Bahkan ada juga yang menyalahgunakan kemampuan itu.

Kembali ke waktu masa lampau, seperti yang kita ketahui adanya tingkat kehidupan bersosial yang bertingkat, berkelas atau berkasta. Contoh kecilnya pada masa penjajahan negri kita, yang dipimpin oleh negri asing menerapkan sosial berkelas/berkasta, dimana anank-pejabat bisa sekolah, anak pengusaha bisa sekolah, akan tetapi yang tingkat sosialnya dibawah garis kemiskinan memiliki kelas sosial terendah (kata kasarnya jadi budak) tidak bisa sekolah. Hal-hal seperti ini lah yang kita harapkan adanya sosok pemimpin yang berwibawa yang bisa menghapuskan pandangan-pandang tersebut. Negara RI tidak akan merdeka jika tidak ada semangat kepemimpinan. karena pemegang kendali adalah pemimpin. Pemimpin berkorban pengikutnya pun ikut berkorban. Secara pribadi mungkin itulah yang kita rasakan dan yang kita lihat secara kasat mata.
Zaman sekarang kalau kita sama-sama menjadi pengamat kehidupan sosial di negri kita yang kaya raya, apakah sudah memiliki kriteria kelas sosial yang baik?. Munkin ada yang menjawab sudah yaitu mereka yang duduk di kursi kehormatan yang tidak sepenuhnya bisa menundukkan kepala melihat ke bawah, yang menjawab belum yaitu mereka yang melihat dan merasakan sendiri ke tidak adaan kepemimpinan yang bersosialisasi tinggi bagi mereka sebagai masyarakat. Fasilitas negri ini di atas milyaran rupiah, pembangunan sarana prasarana dan tata kota mendominasi, tetapi masyarakatnya seperti yang kita ketahui masi banyak yang berjuang untuk hidup di jalanan. Apakah demikian pemimpin yang bersosial? Akan adakah pemimmpin negri kita yang memprioritaskan kesejahteraan kehidupan masyarakatnya? Pemimpin yang membangun kehidupan sosial masyarakatnya? Pemimpin yang merangkul semua kalangan ke negri yang kaya kesejahteraan? Bukan  hanya kaya sarana.
Cita-cita sosial dimana kita berharap semua lembaga/kalangan harrmonis dalam arti luas yang mencita-citakan seorang pemimpin yang bisa merangkul: Rumah tangga, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, politik dan Moral. Masalah sosial atas  ketidaksesuaian antara unsur-unsur kepemimpinan dan masyarakat bisa membahayakan kehidupan sosial kita, yang tentunya akan menghambat keinginan-keinginan kita sebagai mahkluk sosial yang menyebabkan kepincangan ikatan sosial antara masyarakat dan pemimpi-pemimpin yang mungkin akan menyebabkan adanya kasta sosial.(ivs)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post