Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian...

Kamis, 06 Maret 2014

REFORMASI BIROKRASI MELIBATKAN KINERJA BIROKRAT

Oleh
Ojak Simamora
Mahasiswa STISIPOL 
Kabid. Eksternal
GMKI cabang Tanjungpinang

Banyak masalah birokrasi pemerintahan yang menjadi isu publik dewasa ini, diantaranya meliputi: tingginya penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan; rendahnya kinerja sumberdaya aparatur: belum memadainya sistem organisasi dan ketatalaksanaan manajemen pemerintahan. Pelayanan terhadap masyarakat belum berjalan secara merata. Angaran negara, dihimpun dari kekayaan negara yang dimiliki oleh rakyat Indonesia,selain dari itu juga berasal dari pajak yang dipungut oleh pemerintah dari rakyat. Anggaran tersebut diadakan dengan tujuan untuk pembagunan Indonesia dan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Fakta yang terjadi saat ini, APBN habis sebagian besar untuk membiayai hidup para birokrat, sedangkan kinerja mereka jauh dari harapan masyarakat. Sudah kebiasaan juga korupsi terjadi pada tiga aktifitas utama birokrasi, yaitu bidang pelayanan administrasi, pelaksanaan proyek pembangunan dan bidang penegakan hukum.
Dengan perubahan birokrasi atau yang sering kita dengar reformasi birokrasi maka terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan
yang profesional, transfaran, partisipatif, akuntable, integritas pengabdian dalam mengemban misi perjuangan bangsa, dan juga terwujudnya cita-cita bangsa.Birokrat tidak lagi mengutamakan pribadinya daripada masyarakat akan tetapi akan sebaliknya. Untuk mewujudkan perubahan tersebut maka diwajibkan kepada birokrat segera memperbaiki karakter masing-masing. “Hati-hati dengan fikiranmu, karena fikiranmu menjadi perbuatanmu, jagalah perbuatanmu karna perbuatanmu akan menjadi kebiasaanmu, perbaikilah kebiasaanmu karna kebiasaanmu akan menentukan nasibmu” Karakter birokrat sangat mempengaruhi baik buruknya pemerintahn dalam negara. Banyak strategi untuk membangun birokrasi di Indonesia seperti: menata kembali visi-misi, sasaran, program, bertanggungjawab, terbuka, agenda kebijakan. Strategi seperti ini akan mendorong reformasi birokrasi ditambah lagi karakter-karakter birokrat yang semakin baik. Tidak terlepas dari itu birokrat juga membutuhkan perhatian dari atasan (leader),karena perhatian sangat mendorong  sumber daya manusia yang menjalankan tugas, baik dalam pemerintah swasta maupun negeri. Oleh karena itu para birokrat yang kita banggakan akan semakin profesional dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
            Anggapan masyarakat terhadap birokrasi selama ini sama dengan pemerintah, pemerintah lebih berpihak kepada penguasa dan kepentingan-kepentingan politis padahal birokrasi adalah alat negara yang memiliki ruang dan peraturan sendiri yang seharusnya lebih berpihak lebih memperhatikan dan lebih melayani masyarakat daripada pejabat-pejabat lainnya. Perangkat yang paling penting  dalam birokrasi adalah birokrat. Birokratlah yang menjalankan birokrasi sepenuhnya,maka sehubungan dengan itu dibutuhkan juga pola pikir yang lebih luas dari seluruh birokrat yang berada di zona birokrasi. Pada saat perekrutan birokrat pemerintah perlu mengadakan tes calon-calon birokrat dan melepaskan kebiasaan nepotisme di negara kita, sudah saatnya hidup profesional, birokrat yang profesionallah yang dapat membawa negara kita ke area perubahan yang semakin berkembang. Diketahui bahwa cukup banyak anggaran negara yang dialokasikan kepada birokrat, sementara tugas-tugasnya belum begitu transfaran dan pelayanannya belum memuaskan masyarakat. Banyak juga masyarakat yang berminat menjadi birokrat, Kenapa ?,Kita sudah dapat memberi jawaban dalam hati, yang jelas salah satu jawabannya mengatakan “ masa depan terjamin” kerjanya ga capek dibandingkan dengan profesi yang lain. Kejar-kejaran untuk menduduki jabatan birokrat sangat menghambat pembangunan dan ekonomi di Indonesia, Banyak masyarakat memberi sesuatu yang berharga kepada seseorang yang diyakini dapat memeri kesempatan untuk menduduki jabatan birokrat. Untuk apa birokrat banyak-banyak kalau ekonomi indonesia tidak berkembang ?,  Dengan pertanyaan seperti ini semoga dapat memotivasi orang yang terlalu berminat menduduki jabatan birokrat,terkecuali orang yang memang berpotensi dibidang itu, bukan karna sanak saudara atau karna perilaku nepotisme  dapat menjabat birokrat. Lebih baik kita beralih keprofesi yang lain(wirausaha).
Bagi birokrat yang sudah terlanjur masuk dizona birokrasi dipaksa untuk memperbaiki karakter dan bakat  masing-masing agar dapat membangun birokrasi ke area perubahan yang lebih baik. Untuk membangun  karakter dan bakat para birokrat yang lebih luas, maka pemerintah perlu merencanakan dan menetapkan strategi seperti “pengembangan karakter dan bakat birokrat”.Agar dapat menuju ke pengembangan tersebut  dapat dilakukan melalui pengiriman para pegawai keberbagai perguruan tinggi, untuk mengikuti pelatihan pegawai, berdasarkan kebutuhan kealian (skill need training), mengikuti seminar yang dihadiri dari berbagai nara sumber yang profesional karena sangat berguna bagi pengembangan karakter dan bakat birokrat. Kegiatan seperti ini perlu di programkan agar dapat memperbaiki seluruh jajaran birokrat. “Biar sedikit birokrat asalkan berpotensi dan berkarakter yang baik”. Hal yang lain juga bisa melalui bantuan biaya pendidikan kepada birokrat. Bantuan biaya sangat menunjang perkembangan birokrat, karena dapat mendorong para birokrat untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.  Untuk dapat membangun birokrasi yang lebih maju maka tidak terlepas dari perbaikan-perbaikan dari birokrat. Strategi seperti ini sangat mudah diterapkan di kehidupan birokrasi, kita yakin pejabat-pejabat birokrasi Indonesia adalah pejabat yang  tidak cepat merasa puas dan pejabat yang sungguh-sungguh memberi pelayan terhadap masyarakat. Telah tiba saatnya mengubah birokrasi ke posisi yang lebih berpihak dan melayani masyarakat.
Kemampuan inovasi birokrat menyediakan potensi bagi munculnya inovasi yang efektif. Dengan demikian, bagi birokrasi pemerintah kemampuan inovasi dari masing-masing lembaga pemerintah lah yang sesungguhnya sangat berperan dalam penciptaan kreatifitas dan inovasi yang berujung pada peningkatan kinerja birokrasi pemerintah. Kemampuan inovasi birokrasi pemerintah dimaknai sebagai kemampuan birokrasi pemerintah untuk mentransformasikan secara berkelanjutan pengetahuan dan gagasan ke dalam berbagai bentuk pelayanan, proses, dan sistem yang baru, bagi keuntungan lembaga dan stakeholder. Beranjak dari pemahaman ini, maka kemampuan inovasi birokrasi pemerintah bukanlah konsep yang berdiri sendiri, tetapi ia berkaitan dengan berbagai aspek manajemen, kepemimpinan, dan aspek teknis seperti alokasi sumberdaya stratejik, pemahaman kepentingan stakeholders, dan lain-lain. Banyaknya faktor yang mempengaruhi kemampuan inovasi birokrasi pemerintah, berakibat kemampuan setiap lembaga pemerintah untuk melakukan inovasi berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut sangat penting untuk dikenali, terutama untuk membangun strategi yang memadai bagi peningkatan kemampuan inovasi suatu lembaga pemerintah. Hanya saja, pengenalan terhadap faktor-faktor tersebut, bukan pekerjaan yang mudah. Bahkan, pada lembaga-lembaga yang sudah berhasil melakukan inovasi sekalipun, hanya sedikit yang memahami faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya inovasi, kesulitan yang juga dialami oleh birokrasi pemerintah di Indonesia.
Harapan masyarakat kepada seluruh jajaran birokrasi dapat seutuhnya memediasi seluruh kepentingan masyarakat sipil dengan kepentingan negara, Jika birokrasi buruk, upaya pembangunan akan dipastikan mengalami banyak hambatan. Sebaliknya, jika birokrasi bekerja secara baik, maka program-program pembangunan akan berjalan lebih lancar. Pada tataran ini, birokrasi menjadi salah satu prasyarat penting keberhasilan pembangunan negara Indonesia. Untuk pemerintah-pemerintah yang berwenang dalam penerimaan birokrat diharapkan juga agar lebih bijaksana dalam merekrut birokrat. Kita yakin  Indonesia akan menjadi negara yang besar yang tidak terpengaruh oleh negara-negara luar(dari sisi negatif), akan tetapi Negara Indonesia menjadi Negara yang sangat berpengaruh (dari sisi positif) bagi negara-negara luar.(ojs)


                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post